Tuesday, April 17, 2018

PENGARUH TIME FRAME PADA HASIL TRADING


Pada saat kita mengamati time frame trading, pergerakan bar harga menggambarkan perubahan keadaan emosi para pelaku pasar pada periode waktu tertentu. Apakah pada time frame 1-hour, 4-hour atau daily, setiap bar harga merefleksikan emosi dan sentimen pelaku pasar. Pada time frame 1-hour, kita akan melihat perubahan emosi pelaku pasar dalam 1 jam terakhir yang ditunjukkan oleh pergerakan harga bar yang berubah.

Dengan time frame 1-hour atau 4-hour, akan lebih banyak perubahan emosi pelaku pasar dan data perubahan harga yang ditunjukkan dibandingkan dengan time frame 5 menit. Demikian pula time frame trading daily akan menunjukkan lebih banyak data perubahan harga dibandingkan dengan time frame 1-hour.
Time frame mana yang terbaik untuk trading? Ini relatif dan sangat bergantung pada metode dan strategi masing-masing trader, namun time frame trading bisa mempengaruhi penentuan stop loss dan target, atau risk/reward, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kemungkinan profit atau loss. Artikel ini mencontohkan pengaruh time frame terhadap validitas sinyal trading (sinyal trading yang bisa dipercaya), dan kemungkinan hasil trading yang akan diperoleh.

Hubungan antara time frame dan validitas sinyal trading
Anggaplah pasar seperti hubungan antar personal. Semakin lama mengenal seseorang, Anda akan semakin tahu apakah orang tersebut bisa dipercaya atau tidak. Jika banyak orang mengatakan bahwa si A bisa dipercaya maka kemungkinan Anda akan percaya. Anda tidak bisa menentukan apakah seseorang bisa dipercaya atau tidak ketika Anda sedang dalam proses untuk mengetahuinya.

Contoh yang lebih spesifik, misalnya Anda bertemu seseorang untuk pertama kali. Nah, manakah waktu yang lebih akurat untuk mengetahui karakter dan kepribadian orang tersebut, berbicara atau berbincang-bincang dengannya selama 5 menit atau selama sehari penuh? Tentu yang lebih lama bukan? Semakin lama Anda mengenal seseorang, akan semakin akurat pengetahuan Anda mengenai orang tersebut.

Hal tersebut sangat mirip dengan trading. Semakin Anda sering mempelajari time frame trading tinggi seperti daily atau 4-hour, semakin Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh tentang keadaan pasar. Muatan time frame tinggi lebih lengkap dibandingkan time frame yang lebih rendah karena menunjukkan data yang lebih banyak dan periode waktu trading yang lebih panjang.

Seperti ilustrasi sebelumnya, trading dengan time frame tinggi bisa diumpamakan Anda bertemu orang yang telah lama Anda kenal sehingga Anda bisa memperkirakan bagaimana dia akan bereaksi terhadap tindakan Anda. Sebaliknya trading dengan time frame rendah (5 menit atau 1 menit) seperti Anda bertemu dengan orang yang belum lama Anda kenal sehingga Anda perlu waktu lebih lama untuk mempelajari karakternya.

Sebagai contoh berikut chart 5 menit USD/JPY. Dari gambar tersebut kita tidak bisa mengetahui apakah trend harga sedang naik atau turun, dengan pergerakan yang begitu cepat dan sentimen yang tidak konsisten. Pergerakan total harga yang terlihat kurang lebih 6 jam dengan range trading hanya 20 pip.




Bandingkan dengan chart daily berikut. Dengan periode waktu total sekitar 6 bulan Anda akan mengetahui pergerakan harga sedang uptrend.



Adalah sulit untuk membaca sentimen pasar tanpa melihat pada time frame tinggi. Dengan periode waktu yang lebih panjang maka akan lebih banyak informasi data untuk dianalisa.

 "Noise" pada time frame rendah

Jika Anda membandingkan chart trading 5 menit dengan 1 jam, maka pada time frame yang lebih rendah (5 menit) akan tampak sinyal-sinyal yang kelihatannya valid tetapi gagal menghasilkan profit yang memadai (failed signals). Time frame rendah dalam hal ini adalah yang lebih kecil dari 1 jam. Alasannya adalah karena pada time frame 5 menit banyak terdapat pergerakan harga yang kurang berarti dibandingkan dengan time frame 1 jam.

Jika melihat bar harga pada time frame 1 jam, Anda tidak akan melihat setiap pergerakan bar 5 menit yang membentuk bar 1 jam, namun hasil dari seluruh pergerakan bar 5 menit tersebut. Anda akan jarang menemukan pergerakan harga yang terarah dan kuat, melainkan rentetan pergerakan yang kurang berarti, atau lazim disebut noise. Pada time frame 1 jam, Anda akan lebih banyak melihat pergerakan bar harga yang terarah. Dan lebih kuat lagi pada time frame 4 jam, dan selanjutnya time frame daily.

Perhatikan chart EUR/USD 5-menit berikut. Anda akan melihat beberapa sinyal (dalam hal ini pin bar
) yang tampaknya valid namun menghasilkan profit yang sangat tidak memadai atau bahkan loss jika Anda menentukan risk/reward ratio dengan wajar.


Tanda warna merah adalah sinyal-sinyal (pin bar) dengan kemungkinan loss, dan warna kuning adalah pin bar yang mungkin masih bisa profit dengan wajar. Hal ini membuktikan bahwa meski banyak sinyal trading pada time frame rendah, tetapi tidak berarti selalu menghasilkan profit, bahkan banyak yang menyebabkan kerugian.

Selanjutnya perhatikan chart 1 jam berikut dengan pasangan mata uang dan periode waktu yang sama. Tampak failed signals lebih sedikit dan profitable signals lebih banyak dibandingkan time frame 5 menit. Hal ini disebabkan karena time frame 1 jam lebih menyaring noise pada chart 5 menit.


Range rata-rata harian dan stop loss
Pasar bergerak dalam range statistik rata-rata setiap harinya. Range rata-rata ini akan selalu berubah sesuai dengan keadaan volatilitas pasar, tetapi Anda harus tahu apa dampaknya pada trade Anda. Masalah yang sering dialami para trader harian atau scalper yang biasanya menggunakan time frame rendah adalah stop loss. Dengan penempatan yang normal, kemungkinan stop loss untuk kena lebih besar. Hal itu karena level stop loss tersebut berada dalam range statistik rata-rata time frame yang lebih tinggi.


Selain kekurangan seperti tersebut diatas, trading dengan time frame rendah juga cenderung menyebabkan over-trading. Trader akan cenderung tergoda untuk entri ketika melihat sinyal-sinyal trading meski kecil kemungkinannya untuk bisa menghasilkan profit yang memadai.

0 comments

Post a Comment