Saat membaca analisa-analisa mengenai trading forex maupun trading saham, boleh jadi Anda menemukan kalimat seperti "Chart cukup positif dengan Golden Cross" atau "Harga masih bullish, tapi harus hati-hati karena ada Death Cross". Apa itu Golden Cross? Apa pula artinya Death Cross? Mengapa dianggap penting?
Pengertian Golden Cross
Golden Cross adalah pola breakout bullish yang terbentuk dari perlintasan antara Moving Average berperiode rendah ke atas Moving Average berperiode lebih tinggi. Momen Golden Cross menandakan bahwa pasar bullish (bull market) sudah di depan mata. Contoh Golden Cross misalnya: MA 15-day bergerak melintas ke atas MA 50-day, MA 50-day bergerak melintas ke atas MA 100-day, dan seterusnya.
Meski Golden Cross bisa terjadi pada periode Moving Average berapa saja, tetapi ada kombinasi-kombinasi yang paling umum digunakan. Berikut diantaranya:
· Gabungan antara MA 50-day dan MA 200-day populer dipakai, khususnya sebagai indikator breakout bullish di pasar saham, seperti S&P500 dan IHSG.
· Day Trader biasanya menggunakan periode lebih pendek, seperti kombinasi MA-5 dan MA-15 untuk mendeteksi breakout Golden Cross intraday. Interval chart bisa dipersempit maupun diperlebar mulai dari hitungan menit hingga monthly.
· Golden Cross pada MACD sering dinilai lebih bagus untuk menilai pergerakan harga aset tertentu dibanding persilangan Moving Average. Dalam menggunakan Golden Cross, ada tiga hal perlu perhatikan:
· Golden Cross yang disertai dengan volume trading tinggi akan memperkuat sinyal bullish.
· Semakin besar timeframe chart, maka makin kuat dan tahan lama-lah efek sinyal Golden Cross yang muncul. Dengan kata lain, sinyal yang muncul dari gabungan MA 50-day dan MA 200-day dianggap lebih bagus dibanding kombinasi MA-5 dan MA-15 pada intraday.
· Dalam trading jangka pendek, sinyal Golden Cross pada Moving Average sering dimanfaatkan bersama indikator tipe Oscillator. Dengan bantuan indikator tipe Oscilator, Anda akan dapat melacak lebih dekat dan memperoleh momen tepat kapan uptrend itu sudah overbought, sehingga bisa mendapatkan titik entry dan exit yang lebih ideal.
Cukup banyak trader maupun analis yang secara rutin memeriksa apakah terjadi Golden Cross di chart. Tujuannya bukan sebagai trigger untuk buy, melainkan memastikan bahwa sentimen pasar condong pada bullish.
Pengertian Death Cross
Death Cross adalah sinyal permulaan pasar bearish; terbentuk dari perlintasan antara Moving Average berperiode rendah ke bawah Moving Average berperiode lebih tinggi. Contoh Golden Cross misalnya: MA 15-Day bergerak melintas ke bawah MA 50-Day, MA 50-day bergerak melintas ke bawah MA 100-Day, dan seterusnya.
Bersama dengan terbentuknya Death Cross, Moving Average berperiode lebih tinggi akan secara otomatis menjadi level resisten baru di pasar bearish yang akan datang. Misalkan MA-5 bergerak melintas ke bawah MA-15, maka ketika harga benar-benar merosot, garis MA-15 akan menjadi resisten bergerak yang baru.
Dibandingkan Golden Cross, sinyal yang diberikan Death Cross umumnya dianggap lebih lemah. Pada jangka pendek, sinyal Death Cross bisa lebih mudah batal ketika ada faktor-faktor lain yang bermain di pasar. Selain itu, sinyal Death Cross pada timeframe besar biasanya dipandang temporer (hanya sementara), berkebalikan dengan sinyal Golden Cross yang dianggap makin valid di timeframe besar.
Contoh Golden Cross Dan Death Cross
· Pada chart EUR/USD di timeframe Daily berikut ini nampak Golden Cross antara MA 50-Day dan MA 200-Day.
Golden Cross terjadi pada tanggal 23 Mei 2017. Meskipun harga sempat agak tertekan, tetapi secara umum hingga hari ini, EUR/USD masih bullish.
Melihat contoh pertama ini, Anda barangkali bertanya, "Kok sinyal terlambat sih? EU sudah reli duluan tuh". Ya, perlu diingat bahwa sinyal ini menandakan breakout, bukan permulaan trend. Apalagi, Golden Cross berbasis pada Moving Average yang sifatnya lagging.
Meski demikian, tingginya akurasi sinyal ini menandakan kuatnya sentimen bullish di pasar. Apabila Anda berniat untuk membuka posisi sell saat Golden Cross muncul, maka sebaiknya urungkan niat tersebut.
· Pada chart EUR/USD di timeframe H4 berikut ini nampak beberapa perlintasan antara MA-5 dan MA-15.
Terlihat bahwa pergantian arah terjadi cukup sering. Antara awal Juli hingga hari ini saja, sudah terjadi enam kali perlintasan Moving Average, termasuk satu kali fake Death Cross.
Perhatikan bahwa reliabilitas sinyal di timeframe intraday itu rendah, apalagi bila tidak disertai dengan lonjakan volume. Sebaiknya, Anda melengkapi penggunaannya dalam trading dengan indikator tipe Oscillator, seperti Stochastic, Moving Average Convergence (MACD), , atau Relative Strength Index (RSI), agar bisa memperoleh titik entry dan exit yang lebih akurat.
Dari screenshot contoh kedua, nampak Golden Cross sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Seandainya Anda sudah buka posisi buy saat sinyal trading itu muncul, girang ketika Golden Cross tercipta, lalu sekarang mulai ketar-ketir karena grafik sudah menurun. Kapan posisi sebaiknya ditutup? Jika dilihat sepintas dengan indikator yang sudah ada saat ini, Anda bisa close ketika harga menyentuh garis MA-15. Akan tetapi, apabila menginginkan analisa yang lebih akurat, maka intip juga indikator tipe Oscillator atau candle-candle yang akan terbentuk ke depan.
0 comments
Post a Comment